Senin, 14 Desember 2009

Jaringan Syaraf Tiruan

JST didefinisikan sebagai suatu sistem pemrosesan informasi yang mempunyai karakteristik menyerupai jaringan syaraf manusia (JSB)
• JST tercipta sebagai suatu generalisasi model matematis dari pemahaman manusia (human
cognition) yang didasarkan atas asumsi sebagai berikut :
1. Pemrosesan informasi terjadi pada elemen sederhana yang disebut neuron
2. Sinyal mengalir diantara sel saraf/neuron melalui suatu sambungan penghubung
3. Setiap sambungan penghubung memiliki bobot yang bersesuaian. Bobot ini akan digunakan untuk menggandakan / mengalikan sinyal yang dikirim melaluinya.
4. Setiap sel syaraf akan menerapkan fungsi aktivasi terhadap sinyal hasil penjumlahan
berbobot yang masuk kepadanya untuk menentukan sinyal keluarannya.

jaringan syaraf tiruan dapat belajar dari pengalaman, melakukan generalisasi atas contoh-contoh
yang diperolehnya dan mengabstraksi karakteristik esensial input bahkan untuk data yang tidak
relevan.
• Algoritma untuk JST beroperasi secara langsung dengan angka sehingga data yang tidak
numerik harus diubah menjadi data numerik.
• JST tidak diprogram untuk menghasilkan keluaran tertentu. Semua keluaran atau kesimpulan
yang ditarik oleh jaringan didasarkan pada pengalamannya selama mengikuti proses
pembelajaran. Pada proses pembelajaran, ke dalam JST dimasukkan pola-pola input (dan
output) lalu jaringan akan diajari untuk memberikan jawaban yang bisa diterima.
• Pada dasarnya karakteristik JST ditentukan oleh :
1. Pola hubungan antar neuron (disebut arsitektur jaringan)
2. Metode penentuan bobot-bobot sambungan (disebut dengan pelatihan atau proses belajar
jaringan)
3. Fungsi aktivasi
Fungsi Aktivasi
Output
Bobot
Output ke
neuron lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar